Mengenai Saya

Foto saya
Hey I'm Agnes, Tarakanita Collage (STIKS Tarakanita). follow my twitter: @agnesdiansa http://twitter.com/#!/agnesdiansa add my Yahoo Messenger: agnesdiansa@yahoo.com add my facebook: https://www.facebook.com/agnesdiansa follow my polyvore: agnesdiansa.polyvore.com follow my tumblr: http://www.tumblr.com/blog/agnesdiansa thanks :)

Selasa, 28 Februari 2012

tata cara menelepon


Langkah dan Teknik Menelepon

1.    Sebelum Menelepon
A.    Siapkan nomor telepon yang akan dihubungi jangan mengangkat gagang telepon sebelum Anda benar-benar yakin nomor telepon yang dituju
B.    Sediakan buku catatan untuk mencatat hasil percakapan atau menulis pokok-pokok pembicaraan.

2.    Saat Menelepon
A.    Angkat gagang telepon, dengar nada pilih
B.    Tekan nomor telepon yang diinginkan atau yang dituju
C.   Sesuaikan nomor kode wilayah, lokal/interlokal/internasional. Untuk lokal langsung, nomor yang dituju, contoh:
D.   Apabila penelepon mendengar nada pilih, atau nada sibuk, tutup telepon beberapa saat. Kemudian, mengulangi kembali dengan menekan nomor yang dituju atau tekan tombol redial.
E.    Bila hubungan telah tersambung dan pihak yang dituju telah mengangkat gagang telepon, sebelum mengutarakan maksud dan tujuan, pastikan bahwa nomor yang dituju benar.
F.    Apabila sudah benar, sebutkan identitas Anda sebagai penelpon atau kantor penelepon, misalnya “Selamat pagi, kami dari PT Cipta Karya, dapatkah bicara dengan Bapak Joko?”
G.   Ucapkanlah dengan jelas dan singkat maksud dan tujuan penelepon.
H.   Catat semua jawaban yang diterima.
I.      Berikan selalu kesan ramah dan ucapkan salam penutup. Jika Anda menelepon ke suatu instansi yang di dalamnya menggunakan jasa operator atau sistem PMBX atau PABX, lakukanlah prosedur sebagai berikut.
3.    Mengakhiri Pembicaraan
Apabila Anda sudah yakin bahwa semua data telah diperoleh, berilah salam penutup dan ucapkan terima kasih, misalnya, “Terima kasih Ibu Fina, selamat pagi” atau “Terima kasih atas segala informasi Ibu Fina, selamat pagi.”
4.    Meletakkan Gagang Telepon
Apabila pembicaraan selesai, letakkanlah gagang telepon dengan baik dan perlahan, agar tidak mempunyai kesan marah.

jangan di copy yang ini!

 
Tata cara penanganan telepon masuk dan telepon keluar
Telepon

Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). 
Komunikasi melalui telepon lebih sulit daripada berhadapan langsung. Oleh karena itu, teknik menelepon yang baik sangat berpengaruh dalam menciptakan citra perusahaan yang positif Terutama bagi Operator, Receptionis, Sekretaris, Customer service officer, administrative profesional yang merupakan "pintu gerbang" penerima telepon.
Dengan begitu, penerima telepon harus bisa mengatur arus keluar masuknya tamu pimpinan. Dengan wewenangnya, harus bisa memanajemen dengan baik pertemuan klien dengan pimpinan . bahkan dengan wewenangnya juga, bisa menolak tamu yang dianggap tidak layak atau sebaiknya tidak bertemu dengan pimpinan
Sebuah perusahaan tentu tidak akan gegabah menempatkan karyawan pada posisi sebagai operator telepon di perusahaannya. Teknik menelepon yang baik sangat berpengaruh dalam menciptakan citra perusahaan yang positif. Bahkan tidak jarang, bisnis besar bisa hilang hanya karena staf perusahaan Anda tidak menerima telepon dengan baik. 

Untuk itu, keterampilan dan kemampuan menelepon yang baik perlu dimiliki oleh semua karyawan di sebuah perusahaan, terutama operator, receptionis, sekretaris dan customer service officer sebagai "pintu gerbang" penerima telepon. 


Segala bentuk tata cara, keterampilan menelepon yang baik hingga etiket yang benar, untuk menghindari keluhan dari tamu dan relasi perusahaan Anda, menjadi keharusan. Sebab, nama perusahaan Anda dipertaruhkan di situ sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada relasi atau pun klien. 


Seorang penerima telepon, tidak hanya membutuhkan suara yang lembut, tetapi juga unsur kesopanan dan beretika saat menerima telepon yang 'memberatkan' sekalipun. Tidak salah, kalau dikatakan jabatan sebagai operator atau pun recepsionist adalah jabatan yang harus diduduki orang-orang terpilih nan profesional.







Sifat yang harus dimiliki penerima telepon dan penelpon
•Tata cara penanganan telepon yang baik dan benar
•Memiliki kepribadian dan etiket yang baik
•Dapat mengatur arus keluar dan masuknya tamu pimpinan
•Menciptakan citra perusahaan yang positif


Telepon Masuk

Teknik mengangkat telepon
Menyiapkan buku catatan
Memberi salam kepada penelpon
Membuka pembicaraan
Menciptakan kesan yang baik
Mencatat pesan
Salam penutup

Telepon Keluar
Sebelum menelpon
Saat menelpon
Mengakhiri pembicaraan
Meletakan gagang telepon

Senin, 27 Februari 2012

http://muara.dagdigdug.com/2009/09/15/laporan-karya-tulis-ilmiah-peranan-telepon-genggam-terhadap-kehidupan-remaja-seiring-dengan-perkembangan-teknologi-dan-komunikasi/

Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

Informasi wisata di bali


Kisi kisi UKK Teori



TELEPON


PENANGANAN TELEPON
Komunikasi melalui telepon lebih sulit daripada berhadapan langsung. Oleh karena itu, teknik menelepon yang baik sangat berpengaruh dalam menciptakan citra perusahaan yang positif Terutama bagi Operator, Receptionis, Sekretaris, Customer service officer, administrative profesional yang merupakan "pintu gerbang" penerima telepon.

Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pada saat menangani telepon adalah sebagai berikut:
1. Angkat telepon dengan tangan kiri sehingga tangan kanan bisa mengambil catatan.
2. Jika anda kidal letakkan handset pada sisi kanan, sehingga dapat menelepon sambil membuat catatan di waktu yang sama.
3. Jangan menjepit gagang telefon dengan kepala & bahu, karena secara terus menerus akan berakibat buruk.
4. Bicaralah dengan jelas, kontrol volume & kecepatan suara agar lawan bicara dapat memahami maksud anda.
5. Eja kata asing / sulit, bila perlu.
6. Dengar dengan penuh perhatian, catat bila perlu.
7. Ulangi poin-poin penting dari informasi yang diberikan (terutama angka /nomor telepon).
8. Jika ada penelepon yang kasar, jangan melawan.
9. Jangan berbicara dengan sesuatu di dalam mulut.
10. Apabila ada kesalahpahaman, beri penekanan pada hal yang bersangkutan dengan tetap ramah.

MENANGANI TELEPON MASUK (INCOMING CALLS)
1. Jawab telepon pada dering yang kedua atau ketiga
2. Berikan salam kepada penelepon dengan tersenyum
3. Perkenalkan diri dengan nama perusahaan / bagian anda.
4. Hindari menjawab dengan mengatakan “halo”
5. Berdirilah, jika anda perlu energi lebih


MEMBUAT PANGGILAN TELEPON (OUTGOING CALLS)
1. Pastikan bahwa nomor telepon yang diinginkan benar
2. Catat terlebih dahulu pokok-pokok yang akan dibicarakan sehingga tidak ada hal yang tertinggal
3. Bila salah sambung, segeralah minta maaf
4. Bila berhasil berbicara dengan orang yang dimaksud, perkenalkan diri terlebih dahulu sebelum mengatakan maksud menelepon
5. Setelah selesai menelepon, letakkan gagang telepon dengan benar dan pastikan bahwa waktunya bersamaan (atau tunggu sampai pihak yang kita telepon meletakkan teleponnya lebih dahulu)
6. Saat meninggalkan pesan, gunakan voice mail sebagai alat menghemat waktu – katakan apa yang anda perlukan, bagaimana kapan waktu yang tepat untuk menghubungi anda.
8. Hormati waktu orang lain – kumpulkan dahulu informasi yang akan anda berikan sebelum anda menelepon kembali.


MENTRANSFER TELEPON
1. Jika mentransfer pastikan jika orang yang akan anda tuju dapat membantu penelepon.
2. Jangan mentransfer tanpa memberitahunya terlebih dahulu.
3. Lebih baik tawarkan dulu apakah anda boleh mentransfernya, dan katakan kepada siapa dia akan ditransfer.

MEMINTA MENUNGGU (HOLD)
Alasan untuk meminta menunggu:
1. Anda perlu berbicara kepada rekan lain tentang masalah yang dibicarakan
2. Anda perlu memeriksa informasi yang diperlukan oleh si penelepon
Beritahu si penelepon jika anda akan memintanya menunggu
Apabila agak lama harus menunggu, kembalilah paling tidak setiap 1 menit (lebih baik 30 detik) untuk memberitahu penelepon apa yang sedang terjadi.
Kalau terlalu lama sebaiknya katakan bahwa anda akan meneleponnya kembali

PESAN TELEPON
Beberapa informasi dalam lembar pesan telepon:
1. Identitas penelepon (nama, perusahaan/bagian, nomor telepon, email/fax jika perlu)
2. Identitas penerima
3. Tanggal & waktu penerimaan telepon
4. Catatan / masalah yang dibicarakan & tindakan yang diinginkan (janji temu, akan menelepon kembali, minta ditelepon).

Rabu, 22 Februari 2012

Penanganan telepon


 a.  Tujuan Kegiatan Pemelajaran
 Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1, diharapkan Anda dapat:
 Memahami tehnik dasar dalam bertelepon.
 Bersikap dan berperilaku sopan santun dalam merespon telepon masuk.
 Bersuara phonogenic dalam menerima telepon
 Menggunakan bahan dan alat menerima telepon secara efektif dan efisien.
 Menerima telepon sesuai dengan prosedur yang benar.
 Mencatat pesan telepon masuk pada Lembar Pesan Telepon.
 Mencatat pesan telepon pada Buku Daftar Telepon Masuk.
 Mentransfer line telepon sesuai dengan alamat yang dituju.

b.  Uraian Materi

       Tehnik Dasar Tata Cara Bertelepon

1. Tempatkan pemancar telepon sejajar dengan bibir anda, berjarak sekitar 2 jari dari mulut.
2. Bicaralah dengan jelas, atur nada dan volume suara dengan baik, jangan berteriak dan bicaralah dengan tersenyum.
3. Bicaralah dengan ramah dan sopan.
4. Jangan makan (permen/snack) pada saat menerima telepon.
5. Akhiri pembicaraan jika maksud dan tujuan menelpon sudah selesai.
       Sopan Santun/Tata Krama Dalam Merespon Telepon Masuk

Sopan santun dalam menerima telepon bagi suatu perusahaan sangat penting, karena akan memberi image atau citra baik tentang perusahaan. Adapun sopan-santun dalam menerima telepon adalah sebagai berikut:
1. Jawablah telepon dengan segera (maksimal 3 kali dering).
2. Informasikan dengan jelas identitas perusahaan, departemen atau diri anda.
3. Berikan salam (sesuai waktu) pada penelpon dengan ramah.
4. Cari tahu siapa nama penelpon tersebut.
5. Jadilah orang yang penuh perhatian. Dengarkan pembicaraan tamu dengan seksama, jangan memotong pembicaraan dan kuasai informasi dengan sejelas mungkin.
6. Gunakan magic word yaitu kata-kata yang halus sehingga menyentuh sanubari, seperti: maaf, silahkan, terima kasih dsb.
7. Jika anda memerlukan waktu untuk mencari informasi, tanyakan pada sang penelpon apakah dia mau menunggu atau menelpon kembali.
8. Jika terdapat gangguan atau penundaan mintalah maaf, jelaskan masalahnya dan tawarkan jalan keluar yang memungkinkan.
9. Orang yang menelpon sebaiknya yang menutup telepon lebih dahulu.

       Bersuara Phonogenic Dalam Menerima Telepon

Phonogenic artinya suara yang memberi kesan ramah, santun, bersahabat dan penuh perhatian sehingga terdengar menyenangkan. Adapun kriterianya adalah:
1. Berbicara dengan kecepatan normal.
2. Berbicara seakan-akan berhadapan langsung dengan penelpon.
3. Berbicara dengan nada yang sedang (tidak rendah dan tidak tinggi/keras).
4. Berbicara dengan rasa santun, ramah dan rasa ingin membantu penelpon.

       Menggunakan Bahan Dan Alat Menerima Telepon Secara Efektif Dan Efisien

Bahan penerimaan telepon adalah:

1. Catatan Agenda Kegiatan Pimpinan/ Pejabat/ Departemen/ Organisasi.

2.    Memo khusus dari Pimpinan/Pejabat.
Alat yang digunakan dalam menerima telepon adalah:
     1.    Kalender Meja
     2.    Jam Dinding
     3.    Alat Tulis (Pensil, Bolpoin)
     4.    Lembar Pesan Telepon (LPT)
     5.    Daftar Nomor Telepon Extention Internal
     6.    Buku Daftar Telepon Masuk

       Prosedur Menerima Telepon Yang Benar

Langkah-langkah untuk menangani telepon masuk adalah sebagai berikut:

1.   Identifikasi Nama Diri atau Perusahaan
*  Sebutkan nama anda, nama perusahaan, nama bagian atau nomor telepon diikuti dengan ucapan salam.

* Jika telepon masuk berasal dari luar perusahaan sebutkan nama perusahaan atau nomor telepon perusahaan.

Contoh:
PT MAWAR MERAH, Selamat pagi
774773, Selamat siang

* Jika telepon masuk berasal dari lingkungan perusahaan sendiri sebutkan nama bagian atau nomor extention.

Contoh:
Departemen Pemasaran, Selamat siang
Pesawat 212, Selamat pagi

2.   Lakukan Penyaringan Topik Pembicaraan
Seleksilah isi materi yang dibicarakan penelepon. Hal ini untuk menghindari pembicaraan yang sifatnya rahasia atau pembicaraan yang bukan merupakan kewenangannya. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mengurangi kesibukan kantor yang tidak perlu.
* Penyaringan topic ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1)   Mengidentifikasi nama dan nomor telepon penelepon
2)   Menanyakan alamat yang ingin dituju
3)   Menanyakan maksud pembicaraan
* Untuk melakukan penyaringan ini dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:
1)   Kalau boleh tahu dengan siapa dan nomor berapa saya     bicara
2)   Bapak/Ibu/Saudara ingin bicara dengan siapa
3)   Boleh saya tahu hal yang ingin dibicarakan, dsb.

3.   Pelayanan Telepon jika Yang Dituju sedang Tidak ada Di tempat
Pada saat orang yang dituju sedang tidak ada di tempat, maka penerima telepon harus dapat:
1)   Memberi keterangan yang sebenarnya dengan jelas tapi tidak mendetail.

Keadaan sebenarnya
Jawaban bijaksana dan taktis
Pimpinan sedang menerima tamu penting
Bapak sedang bicara, Apakah Bapak/Ibu/Saudara ingin meninggalkan pesan?
Pimpinan ada keperluan keluarga
Bapak tidak masuk kantor, Apkah Bapak/Ibu/Saudara ingin meninggalkan pesan?
Pimpinan sedang rapat dengan stafnya
Bapak sedang memimpin rapat, Ada pesan yang dapat saya sampaikan?

2)   Usahakan memperoleh identitas penelepon secara lengkap, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan misalnya sebagai berikut:
a) Kalau boleh tahu dengan siapa dan nomor berapa saya bicara?
b)   Bapak/Ibu/Saudara ingin bicara dengan siapa?
c)    Boleh saya tahu hal apa yang ingin dibicarakan?
d)   Dst sesuai kebutuhan.

       Mencatat Pesan Telepon Masuk Pada LPT

Setiap pesan dari penelepon perlu diinformasikan kepada alamat yang dituju. Oleh karena itu, perlu dicatat pada Lembar Pesan Telepon (LPT). Hal-hal yang perlu dicatat meliputi: hari, tanggal, jam, nama, instansi, nomor telepon dan isi pesan, serta idenditas penerima telepon.

Contoh LPT:



       Mencatat Pesan Telepon Pada Buku Daftar Telepon Masuk

Buku ini berfungsi untuk mencatat semua pesan telepon yang masuk. Contoh Buku Daftar Telepon Masuk:

DAFTAR TELEPON MASUK
Hari/Tanggal: ………………...........................

No.

Waktu
Alamat Tujuan
Nama Penelepon

Jabatan

Instansi
Nomor Telepon
Isi
Pesan

Paraf




























Catatan:  Tidak diperkenankan memberikan data pribadi pimpinan   pada saat yang bersangkutan tidak ada di tempat (misalnya: Nomor telepon rumah, nomor HP, alamat rumah, dll.) jika tidak ada perintah dari yang bersangkutan.

       Mentransfer Line Telepon Sesuai Alamat Yang Dituju

Mentransfer line telepon merupakan aktivitas menunda sementara (hold) sambungan telepon ke alamat yang dituju oleh penerima telepon. Langkah-langkah mentransfer ke nomor ekstensi yang dituju adalah sebagai berikut:
1. Berikan keterangan kepada penelepon, untuk menunggu proses penyambungan dan perdengarkan musik yang lembut dengan cara menekan tombol hold.
2. Berikan keterangan kepada orang yang dituju bahwa ada orang yang ingin bicara per telepon.
3. Mintalah izin apakah telepon dapat diteruskan sambil memberitahukan masalah yang akan dibicarakan, dari mana dan dengan siapa bicara.
4. Jika sudah mendapat izin, mempersilahkan penelepon untuk segera bicara.
5. Jika line yang dituju sedang on line, segera informasikan kepada penelepon, kemudian tawarkan bantuan kepadanya, untuk dihubungkan lagi.

c.  Rangkuman
Bagian telepon merupakan bagian yang penting di suatu perusahaan, karena merupakan ujung tombak. Citra perusahaan sangat ditentukan oleh bagian telepon ini. Untuk dapat menjawab telepon masuk dengan baik maka operator telepon harus menguasai:
  1. Penggunaan peralatan telepon
  2. Sopan santun bertelepon
  3. Cara menawarkan bantuan
  4. Jenis keterangan yang harus diperoleh dari penelepon
  5. Cara menangani pesan telepon

d.  Tugas
     Diskusi Kelompok
     Petunjuk:
          a. Bentuk Kelompok diskusi
          b. Tiap kelompok terdiri dari 5–6 orang
          c. Diskusikan kasus dibawah ini dengan teman
          d. Buatlah laporan hasil diskusi secara tertulis


     Kasus:
     Anda bekerja sebagai sekretaris Bapak Ir. Wibowo, Direktur PT. MANSURIN, Jl. Merapi 13 Yogyakarta Nomor telepon (0274)774775. Hari ini Anda menerima telepon dari relasi beliau bernama Edy Mulyana, Direktur PT. BAROKAH JAYA, Jl. Simpang lima 22 Semarang Nomor telepon (0272) 789012 menelepon, iangin membicarakan masalah pembangunan Lapangan Golf Pantai Glagah Indah. Pada saat itu pimpinan Saudara tidak masuk kantor karena menghadiri resepsi pernikahan Saudaranya. Sebagai seorang sekretaris, apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut ?
     Diskusikan masalah tersebut dengan teman sekelompok, kemudian buatlah laporan hasil diskusi tersebut. Selanjutnya lakukan peragaan percakapan per telepon atas kasus diatas dengan teman Anda !

e.  Tes Formatif
     1.  Sebutkan langkah-langkah menerima telepon masuk
         dengan baik!
   2. Jelaskan cara melakukan penyaringan topik pembicaraan telepon     masuk!
    3.  Mengapa sopan santun dalam merespon telepon 
           masuk sangat penting?
    4. Apa sajakah yang harus dicatat dalam dalam Lembar Pesan Telepon?
    5.  Isilah Lembar Telepon Masuk berdasarkan kasus 
            berikut ini:
            Anda bekerja sebagai sekretaris Bapak Kusnadi, Direktut PT. YONI WIJAYA Solo, Nomor telepon (0272) 552663. Hari Selasa Jam 13.00 Anda menerima telepon dari Bapak Husein, Direktur PT. MULIA ABADI Yogyakarta, Nomor telepon (0274) 773234. Beliau ingin membicarakan masalah kerja sama dalam pemasaran produk, karena pimpinan anda keberulan sedang tidak ada di tempat, beliau baru memimpin rapat penting. Dalam pesannya Bapak Husein minta ditelpon untuk membicakan hal kerja sama tersebut


f.   Kunci jawab

1. Langkah-langkah menerima telepon masuk dengan baik adalah sebagai berikut:

a.  Identifikasi nama diri atau perusahaan        
b.  Lakukan penyaringan topik pembicaraan.
c.  Pelayanan telepon jika yang dituju sedang tidak ada ditempat
a)      Memberi keterangan yang sebenarnya dengan jelas tapi tidak mendetail.
b)      Usahakan memperoleh identitas penelepon secara lengkap.

2. Untuk melakukan penyaringan ini dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:
         1)  Kalau boleh tahu dengan siapa dan nomor berapa 
              saya bicara?
         2)  Bapak/Ibu/Saudara ingin bicara dengan siapa?
         3)  Boleh saya tahu hal yang ingin dibicarakan, dsb.

3. Sopan-santun dalam menerima telepon sangat penting karena akan menimbulkan kesan/citra baik perusahaan.

4. Hal-hal yang perlu dicatat dalam LPT meliputi: hari, tanggal, jam, nama, instansi, nomor telepon dan isi pesan, serta idenditas penerima telepon.

5. 



g. Lembar Kerja

NO.
KEGIATAN
ALAT DAN BAHAN
1.



2.

3.

4.

5.


Menerima telepon:
üGreeting (Mengucapkan salam)
ü  Menyebutkan identitas
üOveringhelp(Menawarkanbantuan)
Memperoleh informasi

Menyambungkan telepon

Menangani masalah/memberikan informasi

Mengakhiri pembicaraan

ü Telepon

üSwitch board

üAlat tulis

üKomputer

üFormulir LPT

üBuku Daftar Telepon Masuk

üYellow pages

üWhite pages




 Kegiatan Belajar 2

 a.  Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2, diharapkan Anda dapat:
1.    Menjelaskan pengertian istilah-istilah dalam Operator 
      Telepon
2.    Memberi informasi melalui telepon
3.    Melakukan panggilan keluar
4.    Mengoperasikan facsimile

 b.  Uraian Materi

     A. Istilah-istilah dalam Bertelepon
     Selain harus mempunyai keterampilan berkomunikasi, seorang    Operator Telepon juga harus memiliki pengetahuan istilah dalam bertelepon. Istilah-istilah tersebut antara lain:

  1. Long Distance Calls
Permintaan percakapan telepon ke kota lain dalam satu pulau atau satu negara (sering disebut juga hubungan interlokal).

  1. Collect Call
Permintaan percakapan telepon yang diminta seseorang dimana pembayaran pulsanya dibebankan kepada penerima telepon atau kepada nomor telepon yang dituju.

  1. International Direct Dial Calls (IDD Calls)
Permintaan percakapan telepon jarak jauh antar Negara (dari satu Negara ke Negara lain) dengan memutar nomor awalan internasional, kode negara, dan nomor regional Negara yang dituju. Hubungan ini biasanya dilakukan melalui operator telepon. Hubungan ini disebut pula sebagai hubungan internasional atau overseas call.

  1. City Call (Hubungan Lokal)
Pembicaraan telepon yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu kota.

  1. Extension/Interline
Sambungan telepon dari luar perusahaan/instansi ke saluran nomor yang terdapat dalam perusahaan/instansi, misalnya pembicaraan minta disambungkan ke departemen tertentu dengan nomor extension 354.

  1. House Phone
Suatu fasilitas yang disediakan untuk tamu, umumnya house phone terdapat di area lobi hotel, yang gunanya adalah agar para tamu dapat menghubungi langsung nomor telepon yang ada di dalam hotel tersebut, misalnya mengadakan pembicaraan ke nomor kamar tamu yang dituju.

  1. Direct Line
Percakapan telepon yang dilakukan oleh seseorang tanpa melalui operator telepon, yang bersangkutan langsung dapat menekan nomor yang dituju.

  1. Incoming Call
Menerima sambungan telepon dari luar perusahaan dan masuk ke dalam perusahaan oleh operator telepon, jika ada incoming call akan menekan tombol saluran yang menyala lalu menanyakan dengan siapa ia ingain berbicara, kemudian akan disambungkan ke nomor yang dituju.
  1. Out Call
Sambungan telepon dari dalam ke luar perusahaan.

10.Toll Free Call
Percakapan telepon di luar atau dalam negeri dengan system pelayanan otomatis, yang biayanya dibebankan pada orang yang dipanggil. Nomor toll free call diedarkan secara umum kepada siapa yang membutuhkan, biasanya dalam bidang bisnis.

11.Department to department
Sambungan telepon yang berlangsung di dalam perusahaan antara  departemen satu dengan departemen yang lain.

12.Person to Person Call
Permintaan percakapan telepon dengan pesan agar disambungkan dengan orang tertentu. Permintaan percakapan telepon dengan pesan agar disambungkan dengan orang tertentu.

      B. Perhitungan Biaya Sambungan Telepon
           Ada dua macam system perhitungan yaitu:
a)  Minimum Charge 3 Menit pertama
                 Yaitu   biaya  dihitung     paling       sedikit 3 menit pertama dan  perhitungan selanjutnya ditambah biaya permenit.
Contoh:
Biaya Jakarta-Jedah 3 menit pertama Rp 50.000 dan selanjutnya Rp 20.000 per menit.
Biaya 6 menit pertama adalah sebagai berikut:
3 menit pertama                                            Rp   50.000
3 menit berikutnya = 3 x Rp 20.000    Rp   60.000
                                                    Rp 110.000
Service 10%                                   Rp   11.000
                                                    Rp 121.000
Tax10%                                         Rp   12.100
Jadi biaya selama 6 menit                  Rp 133.000

a)   Sistem per 1 menit
Contoh:
Biaya Jakarta-Semarang Rp 13.000. Jika lama bicara 4 menit maka perhitungan biayanya adalah sebagai berikut:
Biaya = 4 x Rp 13.000 =                  Rp 52.000
Service10%                                    Rp  5.200
                                                   Rp 57.200
Tax10%                                        Rp  5.720
Biaya seluruhnya adalah                   Rp 62.920

C. Memberi Informasi Telepon

Seorang operator telepon harus mengetahui segala informasi, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Informasi dari dalam perusahaan misalnya: promosi, fasilitas, Arah atau letak perusahaan, orang yang bertanggung jawab di masing-masing departemen.
Sedangkan informasi dari luar perusahaan, antar lain: Atraksi  local, tempat obyek wisata dan jadwal Penerbangan.

D. Tata Cara Melakukan Panggilan Keluar

Tata cara melakukan panggilan keluar adalah:
       Persiapkan segala sesuatu sebelum menelepon
       Dengarkan nada panggil
       Sebutkan identitas diri anda
       Utarakan maksud dan tujuan anda menelepon
       Pikirkan waktu orang lain (jika maksud dan tujuan 
       menelepon sudah terpenuhi, segera akhiri 
       percakapan).